Silaturahmi di Tempat Ini, Tepat Momen Ramadan
Bulan Ramadan ditemui setahun sekali. Bersilaturahmi di bulan Ramadan mengundang keberkahan. Silaturahmi dengan sanak saudara, menjadi kebiasaan masyarakat dalam menikmati momen di bulan suci. Silaturahmi memang mendatangkan berkah, memperpanjang umur dan lain sebagainya.
Selain bersilaturahmi di lingkungan keluarga, teman dan kerabat, terdapat tempat yang istimewa dalam bersilaturahmi. Diantaranya mengunjungi pondok pesantren, panti asuhan dan masjid. Berbagi tali asih suatu hal yang mendatangkan barokah.
Misalnya, membagikan sembako atau jalinan tali asih pada yatim piatu dan para siswa yang menuntut ilmu di pondok pesantren. Sungguh, menjadi suatu jalan mengundang berkah, sehat dan damai. Ketenangan di sanubari mengundang jiwa dalam kesyahduan.
Sebab, momen di bulan Ramadan sangat istimewa. Tidak didapatkan di bulan-bulan lainnya. Menjadi pemandangan indah, melihat masyarakat berbondong-bondong bersilaturahmi ke tempat-tempat tersebut. Berkah begitu mengiringi langkahnya. Sungguh, sesuatu yang bernilai kebaikan tinggi karena dilipatgandakan.
Sembako adalah makanan pokok, diberikan kepada pondok pesantren, panti asuhan, dan panti jompo. Bayangkan jika di tempat tersebut, terdapat seseorang yang sedang menghafal Al-Qur'an, ada lansia yang sudah tua renta dan ada yatim piatu dalam kesehariannya belajar menuntut ilmu.
Sembako sebagai jalinan tali asih, dirasakan oleh mereka. Hal itu, mengundang doa-doa kebaikan membuka pintu-pintu langit. Gemuruh penduduk langit menyambutnya. Si fulan itu, memberikannya langsung. Luar biasa, berkahnya tiada tandingan karena momennya, Bulan Suci Ramadan.
Beras asalnya dari padi, ditanam, dirawat dari tenaga dan penggabungan alam semesta. Di panen oleh tangan-tangan petani, terkumpul menjadi gabah. Kemudian di himpun dan disusun menjadi beras. Sebagai kebutuhan pokok masyarakat. Sebagian disalurkan di tempat-tempat itu, merinding dengan alurnya.
Sekalian bersilaturahmi dan menyempatkan berbagai sembako atau tali asih kepada mereka di tempat itu, karena momen di bulan Ramadan adalah waktu yang tidak sia-sia. Bahkan memberikan manfaat, berkah didapat dan memohon langsung dengan yang Maha Kuasa, sembari menadahkan tangan kepada-Nya.
Dibalik bulan Ramadan, selain tindakan yang mendatangkan berkah. Lisan pun juga bisa, mengucapkan komat-kamit pun dilipatgandakan. Baik langsung di ucapkan atau dalam hati. Itulah bulan yang suci, memiliki keistimewaan tersendiri yang khusus, dibandingkan bulan-bulan yang lain. Luar biasa istimewanya bulan ramadan, merinding sampai ke tulang.
Selain bersilaturahmi di lingkungan keluarga, teman dan kerabat, terdapat tempat yang istimewa dalam bersilaturahmi. Diantaranya mengunjungi pondok pesantren, panti asuhan dan masjid. Berbagi tali asih suatu hal yang mendatangkan barokah.
Misalnya, membagikan sembako atau jalinan tali asih pada yatim piatu dan para siswa yang menuntut ilmu di pondok pesantren. Sungguh, menjadi suatu jalan mengundang berkah, sehat dan damai. Ketenangan di sanubari mengundang jiwa dalam kesyahduan.
Sebab, momen di bulan Ramadan sangat istimewa. Tidak didapatkan di bulan-bulan lainnya. Menjadi pemandangan indah, melihat masyarakat berbondong-bondong bersilaturahmi ke tempat-tempat tersebut. Berkah begitu mengiringi langkahnya. Sungguh, sesuatu yang bernilai kebaikan tinggi karena dilipatgandakan.
Sembako adalah makanan pokok, diberikan kepada pondok pesantren, panti asuhan, dan panti jompo. Bayangkan jika di tempat tersebut, terdapat seseorang yang sedang menghafal Al-Qur'an, ada lansia yang sudah tua renta dan ada yatim piatu dalam kesehariannya belajar menuntut ilmu.
Sembako sebagai jalinan tali asih, dirasakan oleh mereka. Hal itu, mengundang doa-doa kebaikan membuka pintu-pintu langit. Gemuruh penduduk langit menyambutnya. Si fulan itu, memberikannya langsung. Luar biasa, berkahnya tiada tandingan karena momennya, Bulan Suci Ramadan.
Beras asalnya dari padi, ditanam, dirawat dari tenaga dan penggabungan alam semesta. Di panen oleh tangan-tangan petani, terkumpul menjadi gabah. Kemudian di himpun dan disusun menjadi beras. Sebagai kebutuhan pokok masyarakat. Sebagian disalurkan di tempat-tempat itu, merinding dengan alurnya.
Sekalian bersilaturahmi dan menyempatkan berbagai sembako atau tali asih kepada mereka di tempat itu, karena momen di bulan Ramadan adalah waktu yang tidak sia-sia. Bahkan memberikan manfaat, berkah didapat dan memohon langsung dengan yang Maha Kuasa, sembari menadahkan tangan kepada-Nya.
Dibalik bulan Ramadan, selain tindakan yang mendatangkan berkah. Lisan pun juga bisa, mengucapkan komat-kamit pun dilipatgandakan. Baik langsung di ucapkan atau dalam hati. Itulah bulan yang suci, memiliki keistimewaan tersendiri yang khusus, dibandingkan bulan-bulan yang lain. Luar biasa istimewanya bulan ramadan, merinding sampai ke tulang.