Contoh-contoh Puisi Tentang Alam Versi Panjang
Puisi.. puisi..dan puisi tentang alam menghadirkan suasana indah. Contoh puisi bernuansa alam ditulis mengenai contoh tema alam. Menghilangkan kegundahan dengan merangkai kata adalah salah satu cara efektif. Misalnya menulis puisi.
Puisi Senja Di Pasir Hitam. Diangkat sebagai lokasi, mengenai puisi ini di turunkan. Biasanya senja menghadirkan nuansa eksotis. Alam berubah warna, seperti lukisan berdimensi yang estetik secara nyata. Begitulah ketika memandangi senja, seperti ingin berkomunikasi dari tepian.
Contoh puisi senja ini, dibuat dengan singkat. Bahasa yang mudah dimengerti, saat membaca membuat terhanyut akan suasana. Bayangkan saja saat membaca puisi senja di pasir hitam, sedangkan berada di lokasi. Memandang senja dengan ekspresi masing-masing. Indah mungkin, tergantung pula dengan situasi.
Jika sudah lama menantikan senja, namun cuaca hujan. Sepertinya kondisi alam tidak bersahabat. Waduh,, capek juga ngoceh-ngoceh di awal. “Langsung saja kita sambut, 2 Puisi bernuansa alam berjudul: SENJA DI PASIR HITAM DAN BERSAHABAT DENGAN ALAM . Selamat menyaksikan”. (Sekali-kali baca kalimat tanda petik, seperti pembawa acara Steve Harvey, versi Indonesia). Yuk ulangi lagi makasih..!
Terbuai pada luasnya samudra
dibawah senja di pasir hitam
Namun sinarnya kian menghilang
pandangan di ujung lautan nampak berwarna
cerah dihiasi cakrawala, mengajak bercanda
Angin ikut bersatu menghibur hati
panasnya berubah secara perlahan
Dapatkah ku memeluk senja?
berirama membuka hati
dan menghanyutkan jiwa
Dekaplah..
ingin ku gapai senja di angkasa
Berikan aku waktu, memuaskan diri memandang mu
kedua tangan menggenggam bersama
merasakan kekecewaan
tubuh ku berdiri di bawah sinar berkilau
Inikah rasanya, bercengkrama dengan senja
hanya sesaat dalam waktu yang singkat
Tunggu..
Menyilaukan mata memang, jika disiang hari karena cuaca panas. Pasir nampak seperti berlian dari kejauhan karena kerlap-kerlip cahaya mentari, tapi panasnya menyengat seperti terasa menusuk tulang.
Tapi bukan itu waktunya, senja antara ujung siang dan malam. Ketika berada di lokasi, tentu kebahagian tercipta. Memandang lautan lepas nampak lautan bertemu dengan langit. Indahnya seperti menyatu, padahal tidak. Disusuri dengan kapal pun ke tengah lautan tidak akan berujung, pemandangan tetap sama. Bagaimana rasanya, jika berada di tepi pantai menanti senja. Pemandangan indah bukan? Rasanya ingin bernyanyi, bagi yang suka. Namun lebih tepat merenung dan menikmati keindahan, seketika bibir akan bergerak mengeluarkan syair mendayu-dayu. Seru pasti, mungkin karena kondisi dan lokasi mempengaruhinya.
Tapi bukan itu waktunya, senja antara ujung siang dan malam. Ketika berada di lokasi, tentu kebahagian tercipta. Memandang lautan lepas nampak lautan bertemu dengan langit. Indahnya seperti menyatu, padahal tidak. Disusuri dengan kapal pun ke tengah lautan tidak akan berujung, pemandangan tetap sama.
Menulis dan membaca puisi dapat menghilangkan kesedihan. Menulis puisi dengan berbagai tema dapat dibuat sesuai keinginan. Termasuk contoh-contoh puisi tentang alam, bisa dibuat dengan kata atau kalimat lainnya. Kali ini, Puisi berjudul: Senja di pasir hitam. Menceritakan kala menikmati waktu senja di tepi lautan berpasir hitam.
Puisi Senja Di Pasir Hitam. Diangkat sebagai lokasi, mengenai puisi ini di turunkan. Biasanya senja menghadirkan nuansa eksotis. Alam berubah warna, seperti lukisan berdimensi yang estetik secara nyata. Begitulah ketika memandangi senja, seperti ingin berkomunikasi dari tepian.
Contoh puisi senja ini, dibuat dengan singkat. Bahasa yang mudah dimengerti, saat membaca membuat terhanyut akan suasana. Bayangkan saja saat membaca puisi senja di pasir hitam, sedangkan berada di lokasi. Memandang senja dengan ekspresi masing-masing. Indah mungkin, tergantung pula dengan situasi.
Jika sudah lama menantikan senja, namun cuaca hujan. Sepertinya kondisi alam tidak bersahabat. Waduh,, capek juga ngoceh-ngoceh di awal. “Langsung saja kita sambut, 2 Puisi bernuansa alam berjudul: SENJA DI PASIR HITAM DAN BERSAHABAT DENGAN ALAM . Selamat menyaksikan”. (Sekali-kali baca kalimat tanda petik, seperti pembawa acara Steve Harvey, versi Indonesia). Yuk ulangi lagi makasih..!
Puisi 1
Terbuai pada luasnya samudra
Mentari menghilang, seketika hati merasakan
seperti cemburu saat kedua tangan mulai terbuka
menghadap samudra
dibawah senja di pasir hitam
Namun sinarnya kian menghilang
pandangan di ujung lautan nampak berwarna
cerah dihiasi cakrawala, mengajak bercanda
Angin ikut bersatu menghibur hati
memberikan semangat tak terhingga
panasnya berubah secara perlahan
Dapatkah ku memeluk senja?
Pelipur lara dalam kesunyian
gelombang samudra basahi pasir hitam disekitarnya
gelombang samudra basahi pasir hitam disekitarnya
berirama membuka hati
dan menghanyutkan jiwa
Dekaplah..
ingin ku gapai senja di angkasa
Berikan aku waktu, memuaskan diri memandang mu
kedua tangan menggenggam bersama
merasakan kekecewaan
tubuh ku berdiri di bawah sinar berkilau
Inikah rasanya, bercengkrama dengan senja
hanya sesaat dalam waktu yang singkat
Tunggu..
jangan pergi dulu, dengarkan kata hatiku
jangan bersemayam sebelum aku mendekap
meskipun bulan sudah tak sabar menggantikan mu
cukup tersenyum di pelukan diri
Senja perlahan pamit menghilang
karena keadaan mengharuskannya pergi
semesta nampak gelap mencekam
Pasir hitam mulai hilang dalam pandangan
menghela nafas di sanubari
sebagai tanda perpisahan
jumpa ku di lain waktu, menanti kedatangan
di tempat yang sama.
Bahagia karena membahagiakan
dan sakit karena menyakiti
bukan hal mudah untuk bertahan
pada siapa untuk mengadu
Alam sahabat terbaik, mendengarkan segala keluh kesah
semua terasa ringan, ketika terjawab dalam kata-kata merayu
Semesta ikut bersuara menyampaikan
berbagai gejolak
timbul dari untaian kata
terucap dari bibir bertelaga
jangan bersemayam sebelum aku mendekap
meskipun bulan sudah tak sabar menggantikan mu
cukup tersenyum di pelukan diri
Senja perlahan pamit menghilang
karena keadaan mengharuskannya pergi
semesta nampak gelap mencekam
Pasir hitam mulai hilang dalam pandangan
menghela nafas di sanubari
sebagai tanda perpisahan
jumpa ku di lain waktu, menanti kedatangan
di tempat yang sama.
Puisi 2
Judul: BERSAHABAT DENGAN ALAM
Oleh: Hasbun Doya
Oleh: Hasbun Doya
Bahagia karena membahagiakan
dan sakit karena menyakiti
bukan hal mudah untuk bertahan
pada siapa untuk mengadu
Alam sahabat terbaik, mendengarkan segala keluh kesah
semua terasa ringan, ketika terjawab dalam kata-kata merayu
Semesta ikut bersuara menyampaikan
berbagai gejolak
timbul dari untaian kata
terucap dari bibir bertelaga
khusyuk tanpa gangguan
Hati.. berbicara
jantung berdegup tak menentu
urat nadi bergoyang mengikuti irama
tanpa terdengar oleh mahluk sekalipun
Alam menjadi saksi
saat sahabatnya
merasakan kesedihan
Alam semesta engkaukah itu?
telah lama aku menunggu, ingin bermunajat dengan mu
sepoyan angin terhembus melewati
pepohonan bergoyang dengan lincahnya
Terkadang hujan turun membasahi bumi yang tandus
tangisan alam semesta karena merasakan
Derasnya juga dapat menghancurkan
segala yang dilewatinya
Sabar.. jangan buru-buru
cukup kau merasakan apa yang aku rasa
dengarkan saja, jangan kau balas kehancuran
Cukupkah kau mengerti
dan kau tahu apa yang akan kau lakukan
sekadar menyampaikan gemuruh mengundang amarah
cahaya sinar menenangkan
Aku tersenyum lega, semua kau dengarkan
entah apa yang akan kau lakukan
Aku tak ingin tahu
karena engkau sahabat mengerti.
Hati.. berbicara
jantung berdegup tak menentu
urat nadi bergoyang mengikuti irama
tanpa terdengar oleh mahluk sekalipun
Alam menjadi saksi
saat sahabatnya
merasakan kesedihan
Alam semesta engkaukah itu?
telah lama aku menunggu, ingin bermunajat dengan mu
sepoyan angin terhembus melewati
pepohonan bergoyang dengan lincahnya
Terkadang hujan turun membasahi bumi yang tandus
tangisan alam semesta karena merasakan
Derasnya juga dapat menghancurkan
segala yang dilewatinya
Sabar.. jangan buru-buru
cukup kau merasakan apa yang aku rasa
dengarkan saja, jangan kau balas kehancuran
Cukupkah kau mengerti
dan kau tahu apa yang akan kau lakukan
sekadar menyampaikan gemuruh mengundang amarah
cahaya sinar menenangkan
Aku tersenyum lega, semua kau dengarkan
entah apa yang akan kau lakukan
Aku tak ingin tahu
karena engkau sahabat mengerti.
Itulah contoh puisi bernuansa alam. Puisi yang ditulis memuat alam semesta dan menggambarkan perasaan seseorang. sehingga di tulis dalam bait-bait syair yang menyentuh. Contoh puisi bernuansa alam dapat dibuat dengan santai. Banyak puisi ditemukan dengan berbagai kondisi. Menulis puisi tentang alam kehidupan memberikan rasa syukur tak terhingga.
Nah, kumpulan puisi diberbagai platform dan buku di tulis dengan alur yang beragam. Pilihan kata juga bermacam-macam. pembaca akan memaknai bait-bait puisi dengan santai. termasuk puisi berjudul: "Senja di Pasir Hitam" dan puisi berjudul "Bersahabat dengan Alam".
Nah, kumpulan puisi diberbagai platform dan buku di tulis dengan alur yang beragam. Pilihan kata juga bermacam-macam. pembaca akan memaknai bait-bait puisi dengan santai. termasuk puisi berjudul: "Senja di Pasir Hitam" dan puisi berjudul "Bersahabat dengan Alam".